Senin, 21 November 2011

Asal-Usul Desa Panjalin kidul


Panjalin - alam ku
          Pada pertengahan abad ke XVIII sultan Mataram mengirimkan utusan sebanyak 40 orang untuk menghadap Pangeran Bonang yg menguasai Wilayah Majalengka bagian Barat Sungai Cimanuk, utusan tersebut di tugas untuk Menagih Upeti kepada Pangeran Bonang.
         Sebelum mengadap pangeran Bonang, sesampainya mereka di Randegan yg terletak di Kecamatan Jatitujuh Bertemu dgn Ki Patih Ambeng yg juga akan menagih Upeti kepada Pangeran Bonang.
Di Randegan ini terjadi Suatu Dialog antara Rombongan dgn Ki Patih Ambeng, Bahwa sebelum mereka Menghadap Pangeran Bonang Rombongan Harus Mengalahkan Ki Patih Ambeng.
Sehingga terjadi semacam Pertempuran antara Rombongan dgn Ki Patih Ambeng. Dimana ki Patih Ambeng menyelam ke dalam Sungai Cimanuk dan dari dalam sungai muncul lah Buaya_buaya yg Besar & Bermulut lebar siap untuk Berperang dgn Utusan Mataram Tersebut.  
       Akhirnya mereka berhenti berperang & mereka tidak jadi untk menghadap Pangeran Bonang. Dan tempat kejadian Tersebut dikenal dgn Nama "CIBOGOR" yg berarti Diam,
yg mana tempat tersebut terletak di Kec Jatitujuh. Untuk menyelamat kan diri mereka masing2 mencari suatu daerah yg Aman.
       Di antara mereka ada yg menetap di Hutan Rotan di tepi Sungai Ciwaringin & di tempat ini lah Mendapat Jodoh Penduduk asli, & dari pernikahan tersebut mempunyai Anak yg Bernama "SARINI"
Sarini ini kemudian terkenal dgn sebutan BUYUT SARINI yg merupakan salah seorang yg berjasa dalam membuka Hutan yg sekarang Menjadi Desa PANJALIN.
Menurut Cerita bahwa di Daerah Pager Gunung terdapat sebuah Pesantren yg terletak di sebelah Selatan Leuwimunding / Leuwikujang, Pesantren ini dipimpin oleh seorang Ulama yg terkenal dgn Sebutan Buyut Depok.
      Diantara santri nya terdapat seorang putra Ki Gede Talaga yg bernama Tuan Riana & sekaligus dipungut Mantu oleh Pimpinan Pesantren tersebut.
Dari Pernikahan Tuan Riana dgn Putri Ulama tersebut mempunyai anak yg bernama BANJAR.
Salah seorang Santri yg lain bernama SANATA, Teman Tuan Riana Putra yaituh berasal dari Leuwimunding adalah Putra dari Demang Centeng merupakan teman dekat dari Si Banjar.
Setelah Dewasa disuruh Guru nya (tuan Riana) untuk bertapa sambil menghanyutkan diri di sungai Ciwaringin, dan bila bertemu dgn seorang wanita, maka wanita tersebut adalah Jodohnya.
Dan kemudian dikerjakan perintah Guru nya, sehingga pada suatu tempat di Hutan Rotan tepi sungai Ciwaringin bertemu dgn seorang wanita yg Bernama SARINI.
Maka mulailah Penebangan Hutan Rotan oleh Sanata yg Akhirnya terkenal dgn sebutan BUYUT SANATA, Karena mengalami berbagai Rintangan, maka Buyut Sanata minta Bantuan teman dekatnya yaituh si Banjar yg kemudian terkenal dgn sebutan BUYUT BANJAR.
Ke Tiga orang inilah yg berjasa dalam Pendirian Desa Panjalin.
Mereka bertiga Membabat Hutan dgn Cara membakar Hutan Rotan.
Dan Hutan Rotan yg terbakar inilah menentukan Batas batas Desa Panjalin.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tokoh tokoh Sendiri desa Panjalin adalah:
1. Buyut Sarini
2. Buyut Sanata
3. Buyut Banjar
Penduduk Desa Panjalin Sekarang adalah Keturunan dari ketiga Tokoh tersebut diatas.
Sejak Tahun 1982, Agar Pembangunan dapat Berjalan Lancar dan Memudahkan pengelolaan nya, Maka Desa Panjalin dibagi Menjadi Dua Yaituh:
Panjalin Kidul & Panjalin Lor.

PANJALIN KIDUL saat ini di kepalai Oleh:
Bpk. DUDUNG A. YASIN

PANJALIN LOR
saat ini di kepalai Oleh: Bpk. Samaun

Seperti telah dikemukakan pada bagian atas, bahwa penduduk Desa Panjalin sekarang Ini adalah keturunan dari:
Buyut Sarini, Buyut Sanata & Buyut Banjar.
Demikian juga Hal nya dgn
Bapak H. ABDURRAHIM
adalah Keturunan dari Buyut Hanis Yg kemudian mempunyai Anak Buyut Arisem & dari Buyut Arisem inilah Asal Mula
Bapak H. ABDURRAHIM
Tetapi entah Generasi ke Berapa
Bapak H. Abdurrahim
ini dari Buyut Hanis,
hingga kini belum diperoleh keterangan yg Jelas.
        Nama kecil Bapak H. Abdurrahim adalah Kadmirah, atau kadang2 disebut juga dgn Nama Sayid.
Sebutan Haji diperoleh setelah Beliau Menunaikan Rukun Islam yg Ke Lima,
tetapi pada usia berapa Tahun dan Tahun Berapa Beliau menunaikan Ibadah Haji belum diketahui.
Menurut keterangan yang di kumpulkan oleh Penulis Asli Buku silsilah Keluarga Besar H. Abdurrahim, Bahwa H. Abdurrahim sampai akhir hayatnya mempunyai Istri / Menikah dgn 3 orang Perempuan.
Beliau Meninggal Dunia lebih dahulu Dari istri yg Terakhir yaituh Ibu Aminah.
Orang anak,
5 Putra & 3 Putri.
Yg mana Ibu Aminah ini disebut Juga dgn sebutan Ibu Narsih.
Adapun Pernikahan dgn Istri yg Pertama Bapak H. Abdurrahim Mempunyai anak 2 Orang.
Dari Pernikahan Istri yg kedua bapak H. Abdurrahim Mempunyai Anak 1 orang.
Sedangkan Istri yang terakhir adalah Ibu Narsih, dimana dari Istri inilah Bapak H. Abdurrahim mempunyai 8 Dan dari 11 orang Anak i...Asal Mula Keluarga Besar
H. Abdurrahim
Desa Panjalin
Kecamatan Sumberjaya
Kabupaten Majalengka
Jawa Barat nilah asal usul
Desa Panjalin
Kecamatan Sumberjaya
Kabupaten Majalengka
Jawa Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar